
Aku bukanlah orang yang paham dan "suka" politik. Dahulu ketika di bangku perkuliahan, walaupun aku aktif di himpunan mahasiswa, BEM Fakultas, BEM Institut, tetapi sedapat mungkin aku pilih departemen yang ga berkaitan langsung dengan politik(HubLu atau KesMa). Karena pada awal aku ikut BEM, aku telah melihat bahwa dalam politik (walo masih taraf mahasiswa) segala sesuatu mungkin terjadi, yang kelihatan sebagai korban ternyata adalah pelaku, yang kelihatannya teman tenyata saling tusuk dari belakang, dsb..So I'm enough with it...
Tapi pagi ini aku tergelitik untuk menulis tentang langkah yang diambil SBY karena membaca posting di wall FB sobat Firdaus Putra.
"Ngapain sih SBY milih Boediono?"
Ketika ada indikasi kuat SBY akan memilih Boediono, aku sempat diskusi dengan suamiku tersayang (hehehe...)
Kami berdua melihatnya dari 2 sudut pandang yang berbeda (yach, dari dulu jaman kuliah juga seringnya aku dan suami berada pada tempat yang bersebrangan, dengan pola pikir yang berbeda...aku di BEM, dia jadi Senat yang ngontrol...aku Kepala Departemen di HMJ, dia sesepuh Warga Jurusan..jadi inget masa lalu :p)
Anyway...
Kalo menurut Mas Ayok, pilihan SBY ini dikarenakan SBY sudah jenuh dengan "lamaran" dari banyak partai koalisi Demokrat. Kalo pilih si A, partai X marah. Kalo pilih si B, partai Y marah. Jadi SBY pilih pilihan netral...Somebody that is Nobody... Maksudnya sapa sih kenal Boediono di kancah perpolitikan (walo dia orang BI..) Mungkin dengan harapan koalisi Demokrat dengan partai manapun tidak akan pecah. Jadi SBY pilih jalan tengah
Kalo menurutku (walo aku juga manggut-manggut sepakat dengan pendapat mas ayok, setelah kupikir-pikir :p) SBY memilih Boediono karena dia punya plan 5 tahun ke depan. Sudah jadi rahasia umum, bahwa Indonesia adalah salah satu dari sedikit negara yang "lolos" dari efek domino efek global, walaupun di beberapa bidang masih ada yang terimbas (seperti kondisi keluargaku ang pernah kutulis disini..)
Dengan memilih seorang ekonom, bukannya kiai, tentara atau politisi...maka SBY punya kans lebih untuk membenahi perekonomian Indonesia. Agar Indonesia bisa survive (at least 5 tahun kedepan..)
Ketika tadi baca wall-nya Firdaus, banyak yang tidak setuju dengan Boediono karena di-cap sebagai neolib (Aku sampai tanya mbah gugel, apa arti neolib :p dan ini hasilnya ""Neo-liberalism" is a set of economic policies that have become widespread during the last 25 years or so. Although the word is rarely heard in the United States, you can clearly see the effects of neo-liberalism here as the rich grow richer and the poor grow poorer. ")
Well, Aku sendiri merasa jangan terlalu cepat judgement orang...kita belum tahu, right?
Kalo ada rekan-rekan yang ga setuju terus mutung jadi golput..Personally speaking : aku merasa itu tindakan kekanak-kanakan...Pasti ada pilihan yang agak lebih baik dari semua option yang jelek... :p
Jadi pilihlah yang menurut anda keburukannya lebih sedikit, dan berdoalah agar pilihan tersebut tidak salah...
Mungkin anda akan mengecap aku pemimpi..tapi aku pribadi sangat ingin, dan aku berdoa serta berusaha agar Indonesia bisa jadi negara yang BESAR, dalam artian sesungguhnya...bukan hanya besar penduduknya dan besar hutangnya doang :p
Aku ingin orang di seluruh dunia tahu tentang Indonesia. Aku punya beberapa teman di luar Indonesia, dan ketika mereka pertama denger Indonesia reaksinya "Ooo..negara di deketnya Bali ya...(doeng..) ato itu kota di Bali ya (Doeng..doeng..:p)" kalaupun ada yang tahu Indonesia, biasanya identik dengan negara yang banyak bencana, teroris dan kemiskinan...(Bahkan kakak angkatku yang di Norway aja takut datang lagi ke Indonesia karena banyaknya bencana dan keamanan yang tidak terjamin..padahal dia sempat tinggal di Indonesia gitu loh...)
YACH..untuk menutup postingan politik campur aduk ini...aku hanya bisa mengajak...kalo anda orang Indonesia..Ayo bangun negara ini bareng..Jangan gothok-gothok-an terus...Lakukan yang terbaik di bidang yang anda sudah pilih.... Entah itu karyawan, guru, bisnisman/woman, ibu rumah tangga, mahasiswa, pelajar, dsb...
Tapi pagi ini aku tergelitik untuk menulis tentang langkah yang diambil SBY karena membaca posting di wall FB sobat Firdaus Putra.
"Ngapain sih SBY milih Boediono?"
Ketika ada indikasi kuat SBY akan memilih Boediono, aku sempat diskusi dengan suamiku tersayang (hehehe...)
Kami berdua melihatnya dari 2 sudut pandang yang berbeda (yach, dari dulu jaman kuliah juga seringnya aku dan suami berada pada tempat yang bersebrangan, dengan pola pikir yang berbeda...aku di BEM, dia jadi Senat yang ngontrol...aku Kepala Departemen di HMJ, dia sesepuh Warga Jurusan..jadi inget masa lalu :p)
Anyway...
Kalo menurut Mas Ayok, pilihan SBY ini dikarenakan SBY sudah jenuh dengan "lamaran" dari banyak partai koalisi Demokrat. Kalo pilih si A, partai X marah. Kalo pilih si B, partai Y marah. Jadi SBY pilih pilihan netral...Somebody that is Nobody... Maksudnya sapa sih kenal Boediono di kancah perpolitikan (walo dia orang BI..) Mungkin dengan harapan koalisi Demokrat dengan partai manapun tidak akan pecah. Jadi SBY pilih jalan tengah
Kalo menurutku (walo aku juga manggut-manggut sepakat dengan pendapat mas ayok, setelah kupikir-pikir :p) SBY memilih Boediono karena dia punya plan 5 tahun ke depan. Sudah jadi rahasia umum, bahwa Indonesia adalah salah satu dari sedikit negara yang "lolos" dari efek domino efek global, walaupun di beberapa bidang masih ada yang terimbas (seperti kondisi keluargaku ang pernah kutulis disini..)
Dengan memilih seorang ekonom, bukannya kiai, tentara atau politisi...maka SBY punya kans lebih untuk membenahi perekonomian Indonesia. Agar Indonesia bisa survive (at least 5 tahun kedepan..)
Ketika tadi baca wall-nya Firdaus, banyak yang tidak setuju dengan Boediono karena di-cap sebagai neolib (Aku sampai tanya mbah gugel, apa arti neolib :p dan ini hasilnya ""Neo-liberalism" is a set of economic policies that have become widespread during the last 25 years or so. Although the word is rarely heard in the United States, you can clearly see the effects of neo-liberalism here as the rich grow richer and the poor grow poorer. ")
Well, Aku sendiri merasa jangan terlalu cepat judgement orang...kita belum tahu, right?
Kalo ada rekan-rekan yang ga setuju terus mutung jadi golput..Personally speaking : aku merasa itu tindakan kekanak-kanakan...Pasti ada pilihan yang agak lebih baik dari semua option yang jelek... :p
Jadi pilihlah yang menurut anda keburukannya lebih sedikit, dan berdoalah agar pilihan tersebut tidak salah...
Mungkin anda akan mengecap aku pemimpi..tapi aku pribadi sangat ingin, dan aku berdoa serta berusaha agar Indonesia bisa jadi negara yang BESAR, dalam artian sesungguhnya...bukan hanya besar penduduknya dan besar hutangnya doang :p
Aku ingin orang di seluruh dunia tahu tentang Indonesia. Aku punya beberapa teman di luar Indonesia, dan ketika mereka pertama denger Indonesia reaksinya "Ooo..negara di deketnya Bali ya...(doeng..) ato itu kota di Bali ya (Doeng..doeng..:p)" kalaupun ada yang tahu Indonesia, biasanya identik dengan negara yang banyak bencana, teroris dan kemiskinan...(Bahkan kakak angkatku yang di Norway aja takut datang lagi ke Indonesia karena banyaknya bencana dan keamanan yang tidak terjamin..padahal dia sempat tinggal di Indonesia gitu loh...)
YACH..untuk menutup postingan politik campur aduk ini...aku hanya bisa mengajak...kalo anda orang Indonesia..Ayo bangun negara ini bareng..Jangan gothok-gothok-an terus...Lakukan yang terbaik di bidang yang anda sudah pilih.... Entah itu karyawan, guru, bisnisman/woman, ibu rumah tangga, mahasiswa, pelajar, dsb...
PS : Foto diambil dari http://pemilu.detiknews.com