Sunday, November 25, 2012

ASURANSI..bantuan di saat susah

Hari ini aku pengen ngulas manfaat asuransi...
dan tulisan ini 100% ga ada niatan untuk mempromosikan salah satu asuransi tertentu...jadi, kl ada yang mo share tulisan ini untuk tujuan marketing..at least ijin dulu kek :)

Oke... sebulan yang lalu, anak kedua ku Lesha masuk RS karena diagnosis radang paru..dan harus ngamar di salah satu RS Iternationnal di sby selama 5 hari..
Puji Tuhan tepat 4 bulan sebelumnya, suamiku dpt polis asuransi dengan sistem card (bukan reimbuse) dr Phitagoras (thanks to Mas Indra yang mikirin hal itu, bahkan saat aku ga kepikiran kesana :p)...
Jadi ketika Lesha di"vonis" kudu ngamar...kami tinggal telpon ke bbrp RS utk bandingkan harga dan booking tempat... Setelah  di rumah 2 hari, Lesha mendadak demam+diare+muntah...balik lagi kudu ngamar tp skg di Husada Utama akhirnya selama 9 hari, biaya juga berada pada urutan terahkir dr pikiran kami...karena kami bener2 kuatir dengan kondisi Lesha yang terus nge drop saat itu..Yang mana kalo ditotal-total biaya nya sama dengan DP mobil baru x_x

Pengalaman itu sungguh berbeda dng ketika jamannya Alex dulu, Alex pernah 2 kali opname karena Step (kejang). Yang pertama pada usia 1 tahun 1 hari dan saat itu kami tidak siap dengan asuransi..alhasil sudah bingung karena alex kejang, buru2 ke UGD, kami bingung juga utk mslh dana waktu itu ndilalah keuangan juga belum stabil, cari pinjaman sana sini..double bingung..puyeng dot com pokoknya
Yang kedua kali opname, alex sudah kami ikutkan assuransi tapi yang dengan sistem reimbuse..pada saat itu kami tidak sebingung seperti yang pertama krn berpikir toh nanti biaya akan ke cover, tapi tetep aja kami harus keluar duit dulu sebelum akhirnya 2-3 minggu kemudian klaim kami cair

Nah dr pengalaman anak-anakku opname..dan semoga ke depannya sehat terus dan ga perlu ada keluargaku yang opname lagi (kecuali pas aku ngelairin nanti :p) aku merasakan benar-benar manfaat asuransi. Ketika anak kita atau orang-orang yang kita cintai sakit, pasti kita akan terbebani secara pikiran dan mental, asuransi menjadi salah satu jalan keluar untuk mengurangi beban pikiran kita. Mungkin ada bbrp dari kita yg berpikir asuransi hanyalah produk buang-buang uang yang tak bermanfaat, tapi sesungguhnya kita sebagai manusia tak pernah tau apa yang akan terjadi di masa depan nanti. Nasehat dr seorang sahabat saat kuliah dulu "Hope for the best, Prepare for the worst" kembali terngiang. Tak ada seorang pun yang berdoa untuk sakit atau tertimpa celaka (kalo orang itu masih waras sih..hihihi..) jadi pasti lah kita selalu hope for the best, tapi kita juga harus siap dng kondisi terburuk..dan asuransi adalah jalan keluarnya, terutama untuk para pegawai swasta yang tidak tercover oleh perusahaannya (TANYA KENAPA..:p) maupun untuk para pebisnis yang harus mengandalkan diri sendiri untuk segala sesuatunya

Bertahun-tahun yang lalu, aku sempat debat dengan partner bisnisku, karena beliaunya mengusulkan bahwa semua pegawai kami untuk diikutkan asuransi, sementara kondisi keuangan perusahaan kami saat itu belumlah stabil seperti sekarang bahkan bisa dibilang baru goncang krn kami baru saja kehilangan uang ratusan juta karena partnership yang salah :( Argumenku saat itu toh kami belum diwajibkan pemerintah utk mengikutkan pegawai di jamsostek atau asuransi...toh tempatku bekerja yang notabene dengan pegawai lebih banyak pun..aman-aman aja tanpa ada asuransi kesehatan untuk pegawainya (walo ada sih health allowance per tahunnya yang msh harus disyukuri :D)
Dan prinsip partner ku bahwa "HAPPY WORKER WORKS HARDER" baru bisa kusadari bahwa betul setelah bertahun-tahun kemudian.. :p
Sebagai perusahaan yang tergolong baru, perasaan karyawan untuk merasa aman dan nyaman sangatlah penting, karena ketika mereka merasa secure maka kinerja mereka juga akan meningkat.

Diriku yang sekarang berada di dua kuadran Kiyosaki (bisa dibilang 3 malahan...sebagai employee di CH, Self Employee di Arilex, Business owner di PGD) membuatku mampu melihat secara objektif perasaan sebagai pegawai maupun perasaan sebagai business owner. Ketika "basic need" dari seseorang telah terpenuhi maka dia akan bisa naek ke level kinerja yang lebih tinggi (hasil sharing SDM dengan Mba Lita di rumah mbak Laila kemarin :D) dan alhasil akan lebih "engage" dengan perusahaan tempat ia bekerja..sehingga bagi perusahaan jg bisa memetik keuntungan dari naiknya kinerja plus meminimalkan turn over pegawai :D

Jadi....intinya...kalo anda pegawe negri, bersyukurlah karena pasti ditunjang ASKES :D kalo anda pegawai swasta dan perusahaan anda mengikutkan anda di salah satu asuransi kesehatan, bersyukurlah...kalo anda pegawai swasta dan perusahaan anda tidak menyediakan asuransi ataupun kalo anda adalah wirausahawan.. nah berarti WAJIB bagi anda menyisihkan dan menyediakan sendiri asuransi untuk diri anda, terutama asuransi kesehatan :D

Above all...tentu saja kita selalu berdoa agar selalu sehat, bahagia, dan berkelimpahan :) Amien...

GURU BANGST

Sebelum mulai, tahukah anda Pulau Kangean? Selama ini yang kutahu, Pulau Kangean adalah pulau yang sangat kaya yang menjadi spot rebutan beberapa oil company, karena Kangean memiliki kandungan minyak yang banyak. Jadi selama ini kutak tahu kondisi seperti apakah di Kangean itu sebenarnya.. Aku bahkan tak tau di peta bagian manakah Kangean itu :p

Tapi thanks to PLPG, aku dapat kesempatan untuk berkumpul dengan banyak guru hebat dari beberapa kota, bahkan dari Pulau Kangean. Dari Bu Rizki kutahu bahwa perjuangannya untuk ke Surabaya membutuhkan 17 jam dengan taruhan nyawa !!! (Itupun katanya dia beruntung karena ombak tidak terlalu besar..OMG..Bahkan lebih lama dari perjalanan Surabaya-Jakarta by train..)

Selama ini, guru mungkin menjadi profesi yang dipandang sebelah mata :D Kuingat dulu ketika aku pertama diterima jadi guru, aku ga cerita ke orangtuaku sampai papa dan alm. Mama malah tau nya dari ibu kost ku :p (waktu itu karena ngerasa “malu” karena 2x nolak tawaran jadi dosen karena ga mau ngikutin “jejak” mama-papa yang dosen...eee...tapi ternyata buah jatuh tidak jauh dari pohonnya..hehehe..)

Kutahu sekarang, betapa aku sangat “beruntung” dibandingkan rekan-rekan guru di daerah yang lain. Puji Tuhan, aku menjadi guru di sebuah sekolah yang memiliki banyak fasilitas yang memudahkanku untuk proses belajar mengajarku...

Tetapi hal itu malah menamparku sangat keras...membuatku sangat malu..pada PLPG tersebut, aku bertemu dengan orang-orang hebat yang walaupun secara usia jaaauuhhh di atasku, tetapi semangat belajar mereka sangat luar biasa, dan juga mereka memiliki kreativitas yang luar biasa. Mereka mampu “menciptakan” alat-alat bantu belajar untuk mengajar untuk mengakalin minimnya fasilitas yang mereka punyai.

Di pulau kangean yang sangat kaya dan menjadi rebutan dengan nilai JUTAAN DOLAR...ternyata gaji seorang guru hanyalah cukup untuk biaya hidup 1 minggu...Di pulau yang membutuhkan teknologi terkini untuk eksplorasi dan eksplotasi minyak...ternyata banyak anak-anak yang tidak pernah tahu pembakar bunsen, micrometer screw, jangka sorong, dll (Bu rizki sampe berkaca-kaca pas cerita murid didiknya ga tau bunsen pdhl dia dulu sekolah taon 84 udah percobaan pake bunsen)....dari sebuah kepulauan yang menyumbang devisa negara....ternyata listrik hanya menyala dari pukul 6 sore sampai 5 pagi...IRONIS....IRONIS...I’m speechless..

Ada juga cerita salah seorang rekan yang sempat menjadi guru di pelosok NTT, dimana ketika ingin menghubungi keluarganya, dia harus naik ke puncak bukit hanya demi mendapatkan signal, dan setelah sampai di atas bukitpun signal yang tertangkap hanya signal....AUSTRALIA.....(tepok jidaat) Jadi di daerah itu signal dari Australia, tapi ketika baterai abis mereka turun untuk nge-charge dari PLN Indonesia...hehehe..waktu diceritain dan waktu beliau bilang bahwa menjadi warga negara 2 negara, aku tertawa ngakak :D

Walaupun dengan minimnya penghargaan dan fasilitas yang mereka terima, tetapi para guru tersebut tetap bersemangat untuk mengajar generasi bangsa..

Karena masa depan suatu bangsa sebenarnya terletak pada orang tua dan guru yang akan mendidik dan mengarahkan anak-anak yang akan memimpin bangsa ini di masa depan. Kubungkukkan badan untuk mereka yang berjuang di daerah-daerah pelosok Indonesia..bener-bener salut...Mereka adalah GURU BANGSa Terbaik..
Kuingat, sebelum berangkat, kepala sekolahku sempat bertanya-tanya, apakah memang trainingnya nanti worthed karena pasti dikumpulkan dengan banyak guru yang mungkin standar pengajarannya dibawah sekolah kami. Ternyata, memang secara pengetahuan pemakaian alat, mungkin aku lebih unggul karena ada bbrp guru yang telah bertahun-tahun mengajar belum pernah memegang wujud asli dari jangka sorong...(bukan sombong...hanya karena aku terbiasa dengan adanya alat-alat itu di Lab), tetapi secara dedikasi dan semangat belajar serta kreativitas aku belajar banyak dari teman-teman.
Selama PLPG aku seperti orang kelaparan..bukan kelaparan makanan tapi kelaparan ilmu (baru sekali itu aku merasa sangat kelaparan ilmu :D)..karena beberapa dosen mampu menghidupkan diskusi yang menambah banyak sekali pengetahuanku.. jadi aku selalu bertanya, bukan semata mengejar nilai keaktifan (walo awalnya sih motivasinya itu :p)
tapi juga karena aku bener-bener merasa betapa masih bodohnya aku :D

Semoga pemerintah Indonesia semakin peduli akan kesejahteraan guru..dan pendidikan yang baik semakin merata di Indonesia..membuat Indonesia benar-benar menjadi negara yang maju dan berjaya..INDONESIA BISA (slogan Merry Riana :D)

Kudedikasikan untuk teman-teman PLPG IPA GELOMBANG V UNESA Surabaya, Juni 2012...thanks for the laugh and great memories together