Tuesday, February 5, 2013

INVESTASI hanya untuk orang kaya?? Think Again !!

Gara-gara sesak napas kumat semalam, jadi hari ini libur ngantor (abis ngantri dokter aja ampe setengah hari x_x) nah pas balik rumah, daripada di kasur nganggur dan tiduran mikir yang aneh-aneh, ga jelas (apa hayo..:p)..hehehe..jadi mulai googling tentang beberapa investasi keuangan...

Pertama, setelah terdampar di bbrp situs, ahkirnya nemu blog nya mba fanny yang akhirnya keterusan ke blog nya ini, simbok venus dan finally ke blog nya si pakar Mas Aidil Akbar...Hari ini jadi berasa belajar banyak banget...terutama tentang REKSADANA

Dulu ketika PGD awal berdiri, aku dan mantan partnerku sempat invest sedikit di Reksadana, tapi trus setelah itu ga sempat keurusin lagi, dan sempat mikir ROR nya rendah bgt.. TERNYATA...ya emang karena pas itu ga tau ilmunya kali ya jadi ga maksimal..

Dari beberapa blog diatas, terutama dari mas Aidil Akbar, jadi banyak belajar untuk pemilihan investasi. Dan selama ini di mindset orang-orang, investasi hanya untuk orang-orang yang sudah mapan keuangannya, orang-orang kaya dengan keuangan yang melimpah...PADAHAL...itu ga sepenuhnya benar. Semua orang bisa berinvestasi, memang kadar dan tipenya juga disesuaikan dengan profil pribadi kita (risk taker or not) dan juga kondisi keuangan kita.

Biasanya orang akan membuat list pengeluaran bulanannya seperti ini :
1. Biaya kehidupan keluarga bulanan..trus kalo ada sisa, maka untuk
2. Bayar cicilan kartu kredit/mobil/rumah, dll (itupun kadang cuman minimal payment aja..)...kalo masih belum koma keuangannya maka buat
3. Sedekah/Infaq/Perpuluhan/Kolekte..itupun kadang seingatnya...hehehe...
4. Kalo masih ada sisa nyoba di tabung
5. Kalo di tabungan masih ada sisa, baru biasanya untuk investasi...
Hayo ngaku siapa yang kalo anggaran keuangan masih kayak gini?? hehehe...aku dulu juga gitu..kadang belum nyampe ke nomor 4, gaji dan uang udah sekarat deh..*blushing*

Semenjak seminar dengan mas Gozali (Zelts consulting), perlahan mind set mulai diubah.. walo kadang massih susah juga sih..hehehe..*pengakuan*.. Ubah mind set nya jadi seperti ini, begitu terima gaji, maka
1. Untuk perpuluhan/kolekte/sedekah... Sebagai ucapan syukur ke Tuhan kalo masih diberi rejeki..tul ga?
2. Untuk bayar hutang entah itu cicilan kartu kredit/motor/rumah...karena punya utang banyak-banyak itu sangat ga enak :p (Herannya ada juga orang yang ngutang, tapi ga berasa punya hutang..bertahun-tahun sama sekali ga dibayar *sigh* ditagih juga ngeles terus..) anyway setelah itu
3. Untuk tabungan dan juga investasi... Benernya daripada uang diam ngendon puluhan juta (kalo yang punya puluhan juta..hehehe..) di rekening bank, mending uang itu diputar untuk investasi. Kata Ippho segala yang bergerak itu lebih baik daripada yang diam..jadi uang juga gitu...Cukuplah uang di tabungan untuk kondisi emergency, yang kalo bisa cover 3-6 bulan biaya rata-rata pengeluaran bulanan..
4, Baru setelah itu pos untuk kehidupan sehari-hari...kenapa kok ditempatin terahkir??? Karena ini adalah pos yang bisa kita tekan seminim mungkin benernya, tapi kenyataannya sering membengkak sebengkak-bengkaknya...bener ga? Karena kebutuhan hidup terutama lifestyle sering kali menjadi pos paling boros..

Nah, dari beberapa investasi pribadi, aku tertarik untuk beli Reksadana, terutama setelah baca note nya Pak Ciputra pagi ini. Dan ternyatanya lagi, untuk invest di Reksadana benernya ga butuh uang banyak..semuanya bisa menyesuaikan dengan kondisi keuangan kita. Rata-rata paling murah bisa mulai dari Rp 100.000 aja !! Produk ini bisa dibeli di beberapa Manager Investasi ataupun di bank kustodian (tapi kalo di bank agak besar minimal investmentnya..) ato bisa lewat Commonwealth Bank yang terkenal sebagai Bank Serba Ada untuk Reksadana.

Dan tipe -tipe reksadana yang kita beli nantinya bisa juga disesuaikan dengan tipe pribadi kita (apakah suka high risk ato ga kuat jantungan kayak aku :p) dan juga tujuan investasi itu (apakah jangka panjang ato menengah ato jangka pendek).  Ada 4 macam tipe reksadana yaitu :
Reksadana Pasar Uang (resiko rendah, cocok utk jangka pendek sekitar 1thn), Reksadana Pendapatan Tetap (resiko menengah disarankan untuk 1-3thn), Reksadana Campuran (resiko menengah tinggi, disarankan utk 3-5thn), Reksadana Saham (resiko tinggi, high return, Disarankan untuk investasi jangka panjang diatas 5 tahun, bahkan diatas 10tahun)

Intinya, yuks kita mulai menata keuangan kita, agar kerja keras kita bisa dinikmati juga oleh anak-anak kita di masa depan nanti dan tidak hanya dimasa ini...Investasi Sedini mungkin adalah salah satu caranya. Dan untuk pindah kuadran (kalo berdasarkan cashflow quadrantnya Kiyosaki)menjadi kuadran Investor (I) ternyata bisa dimulai dengan langkah kecil dan mudah :)
Semoga tulisan yang dibuat di tengah-tengah sesak napas ini bisa berguna..xixixi..thank you for reading it :D