Wednesday, July 15, 2009

FASILITAS KESEHATAN MENJADI KOMIDITI BISNIS

Padahal baru dua hari yang lalu aku membuat postingan tentang Kekayaan…
Ternyata sore harinya aku menelan pil pahit, bahwa masyarakat sekarang sangat materialistik…termasuk di dalam bidang yang menyangkut nyawa seseorang seperti pada fasilitas kesehatan

Aku akan bercerita sekilas tentang apa yang kualami pada tanggal 14 Juli 2009.
Sore hari setelah aku posting tentang Kekayaan itu, aku pulang ke rumah dan ternyata sakit radang tenggorakan yang diderita anakku belum sembuh, sehingga badannya panas.
Lalu Alex, anakku tersayang terkena step karena panasnya yang tinggi…Di tengah kekalutan, aku, suami dan pengasuh anakku langsung membawa anakku ke sebuah RS yang dekat dengan lokasi rumah kami, katakanlah RS X (Benernya aku pengen sih tulis nama RSU-nya biar bisa jadi masukan buat mereka…Tapi aku ga mau jadi Ibu Prita kedua..Masyarakat kita belum bisa menerima kritik secara terbuka *sigh*)

Singkat kata, kami sampai di UGD Rumah Sakit itu dengan kondisi anakku yang tertidur setelah kejangnya…
Bukannya langsung menangani anakku…mereka minta aku untuk daftar dulu (OMG!!! It’s about life and death and they still care about administration stuff..)
Aku langsung ke front desk untuk daftar (suamiku masih berusaha cari parkir mobil) dan anakku digendong oleh pengasuhnya.
Di Front desk aku masih harus antri, karena ada keluarga pasien lain yang juga sedang mengisi formulirnya. Dalam pikiranku, aku agak tenang saat itu, karena kupikir paling tidak anakku sudah ditangani para tenaga medis…
Betapa kagetnya aku, ketika kembali dari front desk (karena suamiku sudah datang dan menggantikanku untuk mendaftar)….ANAKKU MASIH TETAP DIGENDONGAN PENGASUHNYA TANPA ADA TINDAKAN YANG DIAMBIL KECUALI SEBATANG TERMOMETER RAKSA YANG NEMPEL DI KETIAKNYA!!!!

Aku langsung marahi pengasuh anakku..kenapa tidak dibawa ke para tenaga medis…
Dan dia menjawab bahwa tadi dia sudah minta pertolongan dan mengatakan bahwa anakku baru saja step, tapi salah satu tenaga medis disana berkata
“Iya, Sabar..ini masih antri..Tunggu saja disitu!!!”

Hatiku langsung mencelos…apakah seperti ini memang fasilitas di Rumah Sakit Umum….
Sekitar 1,5 tahun yang lalu, Alex sempat juga step dan kubawa ke salah satu Rumah Sakit Internasional(sebut saja RS Y), disana pelayanannya jauh lebih baik…Pada saat itu, ketika aku dan anakku datang, tim dokter langsung sigap mengambil anakku dari gendongan dan diberikan pertolongan pertama secepatnya..tanpa aku harus mengikuti prosedur yang berbelit…Baru setelah anakku melewati masa observasinya dan dinyatakan aman, aku dipanggil untuk melakukan pendaftaran, pembayaran, dll.

Jadi betapa kagetnya aku ketika anakku tidak langsung mendapat pelayanan dan observasi, walau hal itu urgent…
Baru setelah suamiku datang dengan map formulir,dsb..mereka baru mengambilkan tempat tidur untuk anakku….
Dan ketika baru saja menidurkan anakku di ranjang, Alex mengalami serangan kejang yang kedua…DAN TETAP MEREKA TENANG-TENANG SAJA…(yach, ini mungkin subyektif, aku akui..karena aku sedang panik..)

Aku ingat aku sampai harus berteriak “Pak, tolong donk..anak saya kejang lagi..Arrgghh..”
Eee..aku malah ditegur “Ibu jangan gitu..nanti anaknya tambah parah..”
DOENGGG…aku sampe speechless… Lha kalo gitu napa anakku ga langsung ditangani…

Setelah kejang yang kedua itu, anakku diberi masker oksigen..dan suamiku diminta untuk nebus resep di apotik….
Dan karena ini pengalaman kedua, aku sampe membandingkan dengan pelayanan dan pengobatan yang aku terima di RS Y..seingatku, dulu anakku langsung dikasi obat anti kejang dan obat penurun panas lewat dubur…Ketika aku minta hal itu ke mereka…mereka bilang bahwa obatnya akan dimasukkan lewat infuse anakku

BARU SETELAH SUAMIKU DATANG DENGAN OBAT2AN DAN INFUS, anakku baru dikasi infus… *sigh*
Bayangkan jika keluarga yang tidak mampu dan tidak bisa langsung nebus obat…Bisa-bisa penangannya terlambat *sigh again*

Dalam hati aku sudah ga sreg aja..aku pengen pindah Rumah Sakit..tapi takut nanti malah riskan dengan kondisi anakku yang belum stabil….

Tapi aku masih sangat beruntung dibandingkan salah satu pasien yang aku lihat ketika aku ke Lab untuk tes darah anakku (BTW, ini pertama kalinya aku lihat ada sample darah yang cuman ditaroh di toples kecil gitu aja tanpa ditutupin…Lha ya..apa steril tho yo???)

Pasien yang aku lihat itu sudah sepuh (tua) dan entah sakit apa…Dia teriak2 kesakitan dengan mulut membuka dan tangan kejang menghadap ke atas…Saat itu aku pikir, “Lho ini pasien ngapain ditaroh di depan pintu…” Jadi nenek itu ada diatas ranjang dan terletak di pintu masuk…

Ketika aku sampai di UGD dan cerita ke pengasuh anakku..dia nimpali “O,iya, bu…tadi ada disini..trus karena teriak..semua orang pada ngeliat trus ahkirnya dikeluarin…” trus pengasuhnya Alex nambahin, tadi ada salah satu paramedis Tanya ke temannya “Lho..napa orang itu?” dan temannya bilang “Sudah biarin..itu masih ngurus askes-nya..JPS” Memang kalo dilihat fisiknya, terlihat dari kalangan tidak mampu…

DUUUGGHH..aku semakin trenyuh….paramedis yang mestinya adalah profesi mulia karena menyangkut nyawa seseorang…ternyata ada beberapa oknum (aku ga bilang semua seperti itu..dan semoga memang tidak..) yang menolong orang dengan pilih-pilih berdasarkan status ekonomi pasien itu….

Aku jadi serasa menjilat ludah sendiri tentang postinganku tentang kekayaan…
Ternyata kekayaan itu bisa berdampak juga terhadap nyawa anda…
Ketika anda miskin nyawa anda akan terkesan semakin tidak berharga…
Kalo anda kaya, maka bisa “membeli” fasilitas terbaik yang dapat menyelamatkan nyawa anda…

Reality bites….Reality bites… *sigh*

Aku hanya dapat berdoa dan berharap..semoga masih ada yang mengemban tugas mulia sebagai tenaga medis dengan integritas tinggi…dengan kebahagiaan utama untuk membantu menyelamatkan nyawa…Semoga..Semoga.. *sigh*

Dan semoga pemerintah baru yang terbentuk melalui pemilu ini, dapat memastikan bahwa seluruh rakyat akan dapat menerima fasilitas kesehatan yang terbaik..tak peduli bagaimanapun kondisi ekonominya…Amien…

Melalui tulisan ini, aku tidak bermaksud menyinggung siapapun…tapi semoga bisa menjadi refleksi bagi semuanya..bisa menjadi masukan…bisa menjadi cerminan realitas yang ada…

29 comments:

Sinta Nisfuanna said...

sampe sekarang aku termasuk yang amat sangat jarang ke RS, kecuali saat ibuku melahirkan atau menjenguk...dan alhamdulillah sih gak pernah rawat inap di RS, coz klo sakit sebisa mungkin diberesin sendiri. Mungkin juga karena aku punya ketakutan sendiri klo ke RS bakal jadi malpraktek :P

PRof said...

Mereka selalu berpikir kapan BEP, bener2 keterlaluan,Hhhh....ketika bisnis sudah merambah lahan kemanusiaan, segalanya harus bayar,uang yang diutamakan...!!! keselamatan orang seperti terabaikan.

Sampai kapan hal seperti ini kan terjadi..???

Semoga alex cepet sembuh....

Karila Wisudayanti said...

@ Penikmat buku : Syukurlah jika tidak pernah sakit....Anda sangat beruntung :)

@Prof : iya prof...miris jadinya :(
Alex sekarang dah sembuh kok..makasi ya Prof...

Lala said...

Sigh, ngelus dada mbak...

Semoga suatu saat pelayanan rumah sakit itu bisa lebih baik... "apakah ini hanya sebuah harapan yang mustahil bisa terwujud???"

Mudah2an Alex lekas sembuh ya mba!!

J O N K said...

ya amprun, parah banget mba. Masa orang udah separah itu malah di suruh antri. Kalau terjadi hal2 yang lebih parah gimana.

Ini maah sudah sangat parah sekali ...

genial said...

ikutan mengurut dada nii... :( napa bsa gtu iia??!?!? yg sabar ajja deyh :(

salam hangat :)

azarre said...

Melanggar sumpah dokter tuhh... masa' nunggu punya duit baru boleh sakit (diobati)... Kalo udah begini parah dahh... huhh.... :PEACE wae dechh... (di bawa kesel juga bakalan tetep kayak gitu...):

Karila Wisudayanti said...

@ Mbak Lala : makasi mbak...
@ JONK : bener jonk...tumben kamu bisa serius juga ya :)
@ Genial : makasi..udah disabar2in nih
@ Azzare : besar harapanku mereka mo berubah...kasian nasib bangsa Indonesia kalo gini terus :(

azarre said...

Oiyach sebelum minta maaf mbak tadi pas komeng disini lupa ngasi tau award itu dan ternyata mbak udah tau duluan... sedikit tambahan award tersebut(backlink award) ndak saya tulis selengkapnya (rule dll) coz saya udah dapet award itu sebelumnya dan udah pernah mosting rule lengkapnya di sini. Bisa di lihat disitu. Trimakasih mbak karila... have a nice day...

Karila Wisudayanti said...

@Azzare : Okay boss...akan segera diambil setelah anakku pulih total ya...Makasi :)

riosisemut said...

Yah begitulah aku rasa layanan RS di negri ini uda semakin tidak memuaskan, apa2 selalu uang yg jadi barometernya.
Mustinya kalo emang keadaan gawat ya harus di dahulukan.

mantan copet said...

apalagi saya Mbak,yg cuma wong cilik, berobat pake kartu JamKer ribetnya minta ampun. Mau berobat aja koq ya susah to yo yo...

budiawanhutasoit said...

Rila...satu hal yg mau saya bilang mengenai bangsa kita..yang katanya sangat amat religius, tapi sangat amat sepele mengenai nyawa.
di rumah sakit itu, apalagi di UGD, maka waktu (baca: menit dan detik), sangat amat berharga bagi nyawa seorang pasien.
tapi apa yg terjadi?? "pak/bu/mas/mbak...tlg urus dulu administrasinya.."
gilaaa ngga?
orang udah sekarat masih disuruh dulu mengurus adm.
rumah sakit sudah berpikir : yang penting harus untung sekian, balik modal tahun sekian..
soal nyawa pasien, urusuan ke-sekian..
udah ah..ntar tambah emosi nih..hehe

Karila Wisudayanti said...

@Rio : He eh Yo...
@Mantan Copet (?) : Saya pertama juga mo pake askes..tapi kalo pake askes, prosedur yang harus diurus lebih panjang..jadi dengan terpaksa jadi umum aja :(
@Bang Budi : He eh Bang...Gimana ya caranya biar akses pengobatan itu cepat, aman dan terjamin bagus???

buwel said...

masya alloh..moga lebih baek nantinya....

dwina said...

terima kasih sebelumnya atas kunjungannya mbak Rila (nggak salah manggil kan saya?)

yah begitulah mbak nasib kami ini, orang-orang berekonomi lemah yang nyawanya makin gak berharga.
trus gimana keadaan Alex mbak? sudah baikan belum??

salam kenal salam persahabatan

reni said...

Aduh mbak... ternyata emang menjadi tenaga medis itu tidak hanya membutuhkan ketrampilan dan kepandaian semata.., namun yang tak boleh dilupakan adalah kepedulian !!
Sayangya, tak semua yang bekerja dalam bidang pelayanan kesehatan menempatkan pelayanan dan perhatian yang optimal kepada pasiennya.
Semoga saja keadaan ini segera dapat diubah dan dibenahi. Syukur deh kalau Alex sudah sehat. Besok lagi jangan sampai dibawa ke RS itu lagi, mbak. Payah banget pelayanannya..

nuarikha said...

iya mba kaya nya mereka ga pernah inget sumpah profesi mereka.....

mungkin kalo di kota kecil kaya kota ku, pelayanan nya blm segitu parah nya.......

semoga alex cepet sembuh ya mba:D
salam kenal

none said...

keterlaluan..dengerin cerita mbak rila aja udah bikin henny gregetan sendiri. tapi yang henny tau di rumah sakit umum di palembang masih lebih sigap dari itu.

angga chen said...

kalo memang benar..itu otaknya ditaruh dimana ya para karyawan rs itu...mudah mudahan oknum oknumnya cepat sadar deh...kalo nyawa itu lebih utama..? thanks banget nih atas infonya..

Karila Wisudayanti said...

@buwel : amien
@dwina: alex dah baikan, mbak..Makasi
@nuarikha : salam kenal juga...
@Henny dan Angga : tujuanku nulis ini biar beberapa oknum itu sadar akan tanggungjawabnya dan panggilan jimanya :)

patahati said...

mau sehat ya harus punya duit banyak, begitu paradigma yg terasa benget dinegara kita....

genialbutuhsomay said...

alhamdulillah saiia gag mau masuk rumah sakit... informasi ini bermanfaat sekali terimakasih atas infonya... semakin mengingatkan kita bahwa kesehatan itu perlu dijaga :( gag ada yg lebih bernilai dari pada kesehatan itu sendiri :( bener gag sii yg barusan gw ocehinnn?!?!?? ddudududuududddhhh maaf nii malah jd nyampah di sini :(

salam hangat :)

PS Holic said...

mana org na nii?!?!?

Administrator Frelia said...

Jadi inget ama kejadian ibu Prita bberapa pekan yang lalu. Semoga ini tidak terulang lagi dalam lembaga kesehatan semacam itu.
Salam kenal, Frelia, the Anak SD.

Karila Wisudayanti said...

@Patah hati and Genial : Kalo sekarang sih quote nya gini..
"Sehat itu mahal..Sakit Jauuuhhh Lebih Mahall" :p
@Frelia : Amien..moga2 ga terulang :)

Kang Sugeng said...

Mbak.. saya datang lagi mau follow blognya, nanti gantian ya Mbak.

paul said...

some businessman are just cruel and heartless, God have mercy on them....

Karila Wisudayanti said...

@mantan copet: okay...
@Paul : Yes, bro...