Hari ini aku pengen ngulas manfaat asuransi...
dan tulisan ini 100% ga ada niatan untuk mempromosikan salah satu asuransi tertentu...jadi, kl ada yang mo share tulisan ini untuk tujuan marketing..at least ijin dulu kek :)
Oke... sebulan yang lalu, anak kedua ku Lesha masuk RS karena diagnosis radang paru..dan harus ngamar di salah satu RS Iternationnal di sby selama 5 hari..
Puji Tuhan tepat 4 bulan sebelumnya, suamiku dpt polis asuransi dengan sistem card (bukan reimbuse) dr Phitagoras (thanks to Mas Indra yang mikirin hal itu, bahkan saat aku ga kepikiran kesana :p)...
Jadi ketika Lesha di"vonis" kudu ngamar...kami tinggal telpon ke bbrp RS utk bandingkan harga dan booking tempat... Setelah di rumah 2 hari, Lesha mendadak demam+diare+muntah...balik lagi kudu ngamar tp skg di Husada Utama akhirnya selama 9 hari, biaya juga berada pada urutan terahkir dr pikiran kami...karena kami bener2 kuatir dengan kondisi Lesha yang terus nge drop saat itu..Yang mana kalo ditotal-total biaya nya sama dengan DP mobil baru x_x
Pengalaman itu sungguh berbeda dng ketika jamannya Alex dulu, Alex pernah 2 kali opname karena Step (kejang). Yang pertama pada usia 1 tahun 1 hari dan saat itu kami tidak siap dengan asuransi..alhasil sudah bingung karena alex kejang, buru2 ke UGD, kami bingung juga utk mslh dana waktu itu ndilalah keuangan juga belum stabil, cari pinjaman sana sini..double bingung..puyeng dot com pokoknya
Yang kedua kali opname, alex sudah kami ikutkan assuransi tapi yang dengan sistem reimbuse..pada saat itu kami tidak sebingung seperti yang pertama krn berpikir toh nanti biaya akan ke cover, tapi tetep aja kami harus keluar duit dulu sebelum akhirnya 2-3 minggu kemudian klaim kami cair
Nah dr pengalaman anak-anakku opname..dan semoga ke depannya sehat terus dan ga perlu ada keluargaku yang opname lagi (kecuali pas aku ngelairin nanti :p) aku merasakan benar-benar manfaat asuransi. Ketika anak kita atau orang-orang yang kita cintai sakit, pasti kita akan terbebani secara pikiran dan mental, asuransi menjadi salah satu jalan keluar untuk mengurangi beban pikiran kita. Mungkin ada bbrp dari kita yg berpikir asuransi hanyalah produk buang-buang uang yang tak bermanfaat, tapi sesungguhnya kita sebagai manusia tak pernah tau apa yang akan terjadi di masa depan nanti. Nasehat dr seorang sahabat saat kuliah dulu "Hope for the best, Prepare for the worst" kembali terngiang. Tak ada seorang pun yang berdoa untuk sakit atau tertimpa celaka (kalo orang itu masih waras sih..hihihi..) jadi pasti lah kita selalu hope for the best, tapi kita juga harus siap dng kondisi terburuk..dan asuransi adalah jalan keluarnya, terutama untuk para pegawai swasta yang tidak tercover oleh perusahaannya (TANYA KENAPA..:p) maupun untuk para pebisnis yang harus mengandalkan diri sendiri untuk segala sesuatunya
Bertahun-tahun yang lalu, aku sempat debat dengan partner bisnisku, karena beliaunya mengusulkan bahwa semua pegawai kami untuk diikutkan asuransi, sementara kondisi keuangan perusahaan kami saat itu belumlah stabil seperti sekarang bahkan bisa dibilang baru goncang krn kami baru saja kehilangan uang ratusan juta karena partnership yang salah :( Argumenku saat itu toh kami belum diwajibkan pemerintah utk mengikutkan pegawai di jamsostek atau asuransi...toh tempatku bekerja yang notabene dengan pegawai lebih banyak pun..aman-aman aja tanpa ada asuransi kesehatan untuk pegawainya (walo ada sih health allowance per tahunnya yang msh harus disyukuri :D)
Dan prinsip partner ku bahwa "HAPPY WORKER WORKS HARDER" baru bisa kusadari bahwa betul setelah bertahun-tahun kemudian.. :p
Sebagai perusahaan yang tergolong baru, perasaan karyawan untuk merasa aman dan nyaman sangatlah penting, karena ketika mereka merasa secure maka kinerja mereka juga akan meningkat.
Diriku yang sekarang berada di dua kuadran Kiyosaki (bisa dibilang 3 malahan...sebagai employee di CH, Self Employee di Arilex, Business owner di PGD) membuatku mampu melihat secara objektif perasaan sebagai pegawai maupun perasaan sebagai business owner. Ketika "basic need" dari seseorang telah terpenuhi maka dia akan bisa naek ke level kinerja yang lebih tinggi (hasil sharing SDM dengan Mba Lita di rumah mbak Laila kemarin :D) dan alhasil akan lebih "engage" dengan perusahaan tempat ia bekerja..sehingga bagi perusahaan jg bisa memetik keuntungan dari naiknya kinerja plus meminimalkan turn over pegawai :D
Jadi....intinya...kalo anda pegawe negri, bersyukurlah karena pasti ditunjang ASKES :D kalo anda pegawai swasta dan perusahaan anda mengikutkan anda di salah satu asuransi kesehatan, bersyukurlah...kalo anda pegawai swasta dan perusahaan anda tidak menyediakan asuransi ataupun kalo anda adalah wirausahawan.. nah berarti WAJIB bagi anda menyisihkan dan menyediakan sendiri asuransi untuk diri anda, terutama asuransi kesehatan :D
Above all...tentu saja kita selalu berdoa agar selalu sehat, bahagia, dan berkelimpahan :) Amien...
dan tulisan ini 100% ga ada niatan untuk mempromosikan salah satu asuransi tertentu...jadi, kl ada yang mo share tulisan ini untuk tujuan marketing..at least ijin dulu kek :)
Oke... sebulan yang lalu, anak kedua ku Lesha masuk RS karena diagnosis radang paru..dan harus ngamar di salah satu RS Iternationnal di sby selama 5 hari..
Puji Tuhan tepat 4 bulan sebelumnya, suamiku dpt polis asuransi dengan sistem card (bukan reimbuse) dr Phitagoras (thanks to Mas Indra yang mikirin hal itu, bahkan saat aku ga kepikiran kesana :p)...
Jadi ketika Lesha di"vonis" kudu ngamar...kami tinggal telpon ke bbrp RS utk bandingkan harga dan booking tempat... Setelah di rumah 2 hari, Lesha mendadak demam+diare+muntah...balik lagi kudu ngamar tp skg di Husada Utama akhirnya selama 9 hari, biaya juga berada pada urutan terahkir dr pikiran kami...karena kami bener2 kuatir dengan kondisi Lesha yang terus nge drop saat itu..Yang mana kalo ditotal-total biaya nya sama dengan DP mobil baru x_x
Pengalaman itu sungguh berbeda dng ketika jamannya Alex dulu, Alex pernah 2 kali opname karena Step (kejang). Yang pertama pada usia 1 tahun 1 hari dan saat itu kami tidak siap dengan asuransi..alhasil sudah bingung karena alex kejang, buru2 ke UGD, kami bingung juga utk mslh dana waktu itu ndilalah keuangan juga belum stabil, cari pinjaman sana sini..double bingung..puyeng dot com pokoknya
Yang kedua kali opname, alex sudah kami ikutkan assuransi tapi yang dengan sistem reimbuse..pada saat itu kami tidak sebingung seperti yang pertama krn berpikir toh nanti biaya akan ke cover, tapi tetep aja kami harus keluar duit dulu sebelum akhirnya 2-3 minggu kemudian klaim kami cair
Nah dr pengalaman anak-anakku opname..dan semoga ke depannya sehat terus dan ga perlu ada keluargaku yang opname lagi (kecuali pas aku ngelairin nanti :p) aku merasakan benar-benar manfaat asuransi. Ketika anak kita atau orang-orang yang kita cintai sakit, pasti kita akan terbebani secara pikiran dan mental, asuransi menjadi salah satu jalan keluar untuk mengurangi beban pikiran kita. Mungkin ada bbrp dari kita yg berpikir asuransi hanyalah produk buang-buang uang yang tak bermanfaat, tapi sesungguhnya kita sebagai manusia tak pernah tau apa yang akan terjadi di masa depan nanti. Nasehat dr seorang sahabat saat kuliah dulu "Hope for the best, Prepare for the worst" kembali terngiang. Tak ada seorang pun yang berdoa untuk sakit atau tertimpa celaka (kalo orang itu masih waras sih..hihihi..) jadi pasti lah kita selalu hope for the best, tapi kita juga harus siap dng kondisi terburuk..dan asuransi adalah jalan keluarnya, terutama untuk para pegawai swasta yang tidak tercover oleh perusahaannya (TANYA KENAPA..:p) maupun untuk para pebisnis yang harus mengandalkan diri sendiri untuk segala sesuatunya
Bertahun-tahun yang lalu, aku sempat debat dengan partner bisnisku, karena beliaunya mengusulkan bahwa semua pegawai kami untuk diikutkan asuransi, sementara kondisi keuangan perusahaan kami saat itu belumlah stabil seperti sekarang bahkan bisa dibilang baru goncang krn kami baru saja kehilangan uang ratusan juta karena partnership yang salah :( Argumenku saat itu toh kami belum diwajibkan pemerintah utk mengikutkan pegawai di jamsostek atau asuransi...toh tempatku bekerja yang notabene dengan pegawai lebih banyak pun..aman-aman aja tanpa ada asuransi kesehatan untuk pegawainya (walo ada sih health allowance per tahunnya yang msh harus disyukuri :D)
Dan prinsip partner ku bahwa "HAPPY WORKER WORKS HARDER" baru bisa kusadari bahwa betul setelah bertahun-tahun kemudian.. :p
Sebagai perusahaan yang tergolong baru, perasaan karyawan untuk merasa aman dan nyaman sangatlah penting, karena ketika mereka merasa secure maka kinerja mereka juga akan meningkat.
Diriku yang sekarang berada di dua kuadran Kiyosaki (bisa dibilang 3 malahan...sebagai employee di CH, Self Employee di Arilex, Business owner di PGD) membuatku mampu melihat secara objektif perasaan sebagai pegawai maupun perasaan sebagai business owner. Ketika "basic need" dari seseorang telah terpenuhi maka dia akan bisa naek ke level kinerja yang lebih tinggi (hasil sharing SDM dengan Mba Lita di rumah mbak Laila kemarin :D) dan alhasil akan lebih "engage" dengan perusahaan tempat ia bekerja..sehingga bagi perusahaan jg bisa memetik keuntungan dari naiknya kinerja plus meminimalkan turn over pegawai :D
Jadi....intinya...kalo anda pegawe negri, bersyukurlah karena pasti ditunjang ASKES :D kalo anda pegawai swasta dan perusahaan anda mengikutkan anda di salah satu asuransi kesehatan, bersyukurlah...kalo anda pegawai swasta dan perusahaan anda tidak menyediakan asuransi ataupun kalo anda adalah wirausahawan.. nah berarti WAJIB bagi anda menyisihkan dan menyediakan sendiri asuransi untuk diri anda, terutama asuransi kesehatan :D
Above all...tentu saja kita selalu berdoa agar selalu sehat, bahagia, dan berkelimpahan :) Amien...