Hmm.. barusan "nyelesaiin" masalah salah satu muridku, yang awalnya mungkin hanya krn pemilihan kata kurang tepat.
Misal aku bilang "wah, aku suka ama pria tinggi deh" (which obviously can be seen..just look at my hubby :p).. ternyata kalo itu kemudian disitir menjadi "WAH, RILA ITU LHO PEMBENCI PRIA PENDEK"
Lawan nya suka ya benci...lawannya tinggi ya pendek..
Jadi benernya kalimat itu boong ga hayo?
Tapi secara makna..apakah sama?
(Inspired by drakor pinocchio hehehe)
Tapi secara makna..apakah sama?
(Inspired by drakor pinocchio hehehe)
Akan tambah runyamlah ketika hal tersebut terjadi di media. Pembelokan opini di media yang awalnya simple bisa panjang buntutnya. Dari satu kejadian yang sama, media haters bisa mengubahnya menjadi liputan kecaman. Sementara media lovers bisa mengubahnya menjadi artikel pujian.
Jadi bingung ga kudu percaya liputan media yang mana...
Apalagi skg di era sosmed menjamur... wooww..efek leverage nya bisa berlipat lipat..
Pembelokan opini itu bisa menjadi kebenaran massal ketika sering di share...
Pembelokan opini itu bisa menjadi kebenaran massal ketika sering di share...
Hari ini jadi refleksi diri... apakah yang kushare memang kebenaran sesungguhnya ato kebenaran berdasar opini massal
No comments:
Post a Comment