Sebelum mulai, tahukah anda Pulau Kangean?
Selama ini yang kutahu, Pulau Kangean adalah pulau yang sangat kaya yang
menjadi spot rebutan beberapa oil company, karena Kangean memiliki
kandungan minyak yang banyak. Jadi selama ini kutak tahu kondisi seperti
apakah di Kangean itu sebenarnya.. Aku bahkan tak tau di peta bagian
manakah Kangean itu :p
Tapi
thanks to PLPG, aku dapat kesempatan untuk berkumpul dengan banyak guru
hebat dari beberapa kota, bahkan dari Pulau Kangean. Dari Bu Rizki
kutahu bahwa perjuangannya untuk ke Surabaya membutuhkan 17 jam dengan
taruhan nyawa !!! (Itupun katanya dia beruntung karena ombak tidak
terlalu besar..OMG..Bahkan lebih lama dari perjalanan Surabaya-Jakarta
by train..)
Selama ini, guru mungkin menjadi profesi yang dipandang sebelah mata :D
Kuingat dulu ketika aku pertama diterima jadi guru, aku ga cerita ke
orangtuaku sampai papa dan alm. Mama malah tau nya dari ibu kost ku :p
(waktu itu karena ngerasa “malu” karena 2x nolak tawaran jadi dosen
karena ga mau ngikutin “jejak” mama-papa yang dosen...eee...tapi
ternyata buah jatuh tidak jauh dari pohonnya..hehehe..)
Kutahu
sekarang, betapa aku sangat “beruntung” dibandingkan rekan-rekan guru
di daerah yang lain. Puji Tuhan, aku menjadi guru di sebuah sekolah yang
memiliki banyak fasilitas yang memudahkanku untuk proses belajar
mengajarku...
Tetapi
hal itu malah menamparku sangat keras...membuatku sangat malu..pada
PLPG tersebut, aku bertemu dengan orang-orang hebat yang walaupun secara
usia jaaauuhhh di atasku, tetapi semangat belajar mereka sangat luar
biasa, dan juga mereka memiliki kreativitas yang luar biasa. Mereka
mampu “menciptakan” alat-alat bantu belajar untuk mengajar untuk
mengakalin minimnya fasilitas yang mereka punyai.
Di
pulau kangean yang sangat kaya dan menjadi rebutan dengan nilai JUTAAN
DOLAR...ternyata gaji seorang guru hanyalah cukup untuk biaya hidup 1
minggu...Di pulau yang membutuhkan teknologi terkini untuk eksplorasi
dan eksplotasi minyak...ternyata banyak anak-anak yang tidak pernah tahu
pembakar bunsen, micrometer screw, jangka sorong, dll (Bu rizki sampe
berkaca-kaca pas cerita murid didiknya ga tau bunsen pdhl dia dulu
sekolah taon 84 udah percobaan pake bunsen)....dari sebuah kepulauan
yang menyumbang devisa negara....ternyata listrik hanya menyala dari
pukul 6 sore sampai 5 pagi...IRONIS....IRONIS...I’m speechless..
Ada
juga cerita salah seorang rekan yang sempat menjadi guru di pelosok
NTT, dimana ketika ingin menghubungi keluarganya, dia harus naik ke
puncak bukit hanya demi mendapatkan signal, dan setelah sampai di atas
bukitpun signal yang tertangkap hanya signal....AUSTRALIA.....(tepok
jidaat) Jadi di daerah itu signal dari Australia, tapi ketika baterai
abis mereka turun untuk nge-charge dari PLN Indonesia...hehehe..waktu
diceritain dan waktu beliau bilang bahwa menjadi warga negara 2 negara,
aku tertawa ngakak :D
Walaupun
dengan minimnya penghargaan dan fasilitas yang mereka terima, tetapi
para guru tersebut tetap bersemangat untuk mengajar generasi bangsa..
Karena
masa depan suatu bangsa sebenarnya terletak pada orang tua dan guru
yang akan mendidik dan mengarahkan anak-anak yang akan memimpin bangsa
ini di masa depan. Kubungkukkan badan untuk mereka yang berjuang di
daerah-daerah pelosok Indonesia..bener-bener salut...Mereka adalah GURU BANGSa Terbaik..
Kuingat, sebelum berangkat, kepala sekolahku sempat bertanya-tanya,
apakah memang trainingnya nanti worthed karena pasti dikumpulkan dengan
banyak guru yang mungkin standar pengajarannya dibawah sekolah kami.
Ternyata, memang secara pengetahuan pemakaian alat, mungkin aku lebih
unggul karena ada bbrp guru yang telah bertahun-tahun mengajar belum
pernah memegang wujud asli dari jangka sorong...(bukan sombong...hanya
karena aku terbiasa dengan adanya alat-alat itu di Lab), tetapi secara
dedikasi dan semangat belajar serta kreativitas aku belajar banyak dari
teman-teman.
Selama PLPG aku seperti orang kelaparan..bukan
kelaparan makanan tapi kelaparan ilmu (baru sekali itu aku merasa
sangat kelaparan ilmu :D)..karena beberapa dosen mampu menghidupkan
diskusi yang menambah banyak sekali pengetahuanku.. jadi aku selalu bertanya, bukan semata mengejar nilai keaktifan (walo awalnya sih motivasinya itu :p)
tapi juga karena aku bener-bener merasa betapa masih bodohnya aku :D
Semoga
pemerintah Indonesia semakin peduli akan kesejahteraan guru..dan
pendidikan yang baik semakin merata di Indonesia..membuat Indonesia
benar-benar menjadi negara yang maju dan berjaya..INDONESIA BISA (slogan
Merry Riana :D)
Kudedikasikan
untuk teman-teman PLPG IPA GELOMBANG V UNESA Surabaya, Juni
2012...thanks for the laugh and great memories together
No comments:
Post a Comment